Merajut (BUKAN) Kasih
- Mutia Rabbani
- Apr 2, 2018
- 1 min read

Mulutku makin kotor saat belajar merajut bersama tutor (teman sekantor) Jari jemari yang pikirku cukup lentik nyatanya kaku linu macam gejala rematik Masuk sana, tarik sini, ambil sana, ambil sini. Sebelumnya harus dihafal. Semua jalur nampaknya serupa, sama sama ada terjal. Tapi sekarang sudah bisa. Tahapnya sudah bisa meraba dan dirasa rasa.
Percayalah. Ini mudah. Satu yang sulit, menunggu untuk sekadar komplit. Wahai Lelaki, jika Perempuan membuatmu rajutan, baiknya kau pertimbangkan. Rajutan karyanya berupa kantong, nyaris sama waktunya habiskan satu novel Dan Brown. Oh iya, kembali lagi. Ini tentang Merajut yang Bukan Kasih.
Comments